Selain sunset dan pantainya yang indah, kenikmatan 7 kuliner khas Makassar berikut ini akan membuat Anda tidak ingin pulang.
Hal yang menarik di Makassar bukan hanya Pantai Losari, Trans Studio Mall, dan pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya, tapi juga cita rasa kuliner khasnya yang kami yakin dapat membuat Anda tidak ingin pulang kembali ke kota asal Anda. Berikut adalah 7 di antaranya.
1. Sop Saudara
Sop Saudara merupakan masakan khas berupa hidangan berkuah dengan bahan dasar daging sapi yang disajikan bersama bihun, perkedel kentang, jeroan sapi, dan telur rebus. Warga lokal biasa menyantap Sop Saudara dengan nasi putih dan ikan bolu (bandeng) bakar. Warung Sop Saudara yang paling terkenal adalah yang berlokasi di Jalan Irian, tidak jauh dari Pasar Sentral Makassar.
2. Pallubasa
Pallubasa terbuat dari jeroan sapi atau kerbau. Proses memasaknya hampir sama dengan Coto Makassar, yakni jeroan direbus dalam waktu lama. Yang membedakan adalah racikan khusus bumbunya dan Pallubasa dimakan bersama nasi putih. Warung penjual Pallubasa yang terkenal adalah di Jalan Serigala dan Jalan Onta. Kedua warung ini terletak berdekatan. Jika Anda kebetulan sedang berada di area Pantai Losari, Anda juga bisa menyantap Pallubasa yang tak kalah lezat yang berada di Jalan Datumuseng. Jalan ini terkenal sebagai Kawasan Kuliner Makassar.
Pallubasa Datumuseng. Foto: Pradikta Dwi Anthony.
3. Coto Makassar
Coto boleh jadi adalah kuliner khas Makassar yang paling terkenal. Coto Makassar berisi usus, hati, otak, dan daging sapi atau kuda yang dimasak dengan bumbu sereh, laos, ketumbar, jintan, bawang merah, bawang putih, garam yang sudah dihaluskan, daun salam, jeruk nipis, dan kacang. Pada umumnya orang menyantap Coto Makassar bersama ketupat. Tempat yang paling terkenal untuk menikmati makanan ini adalah Coto Nusantara yang berlokasi di Jalan Nusantara, persis di depan Terminal Peti Kemas Pelabuhan Makassar.
Baca juga : Keindahan Pantai Tanjung Bira di Bulukumba.
Coto Nusantara, Makassar.
4. Konro Bakar
Makanan berbahan dasar iga sapi ini punya dua varian utama, yaitu Sop Konro dan Konro Bakar. Sop Konro adalah masakan berkuah berwarna coklat kehitaman. Warna ini berasal dari bumbunya, yaitu buah kluwek. Tempat menyantap Sop Konro dan Konro Bakar yang paling terkenal adalah di Sop Konro & Konro Bakar Karebosi yang terletak di Jalan Gunung Lompobattang, di belakang Gedung Bank Indonesia.
Konro Bakar Karebosi. Foto: Pradikta Dwi Anthony.
5. Palumara
Palumara adalah masakan khas Makassar yang berbahan dasar ikan. Sup ini berkuah kuning dari bumbu kunyit dan memiliki cita rasa segar asam serta gurih bawang. Bahan bakunya adalah kepala kakap merah, namun tak jarang juga bahan ini diganti dengan ikan tongkol atau bandeng. Tempat makan Palumara yang paling terkenal adalah Palumara Mappanyukki yang berada di Jalan Andi Mapanyuki.
Palumara Fort Rotterdam. Foto: Pradikta Dwi Anthony.
6. Sop Ubi
Sop Ubi bukan merupakan masakan khas Makassar yang telah ada sejak lama seperti masakan yang lainnya, akan tetapi kelezatan Sop Ubi sayang untuk dilewatkan kala Anda mengunjungi Makassar. Sop Ubi lahir dari kreativitas sang pembuat yang berkreasi dengan ubi tanam (singkong). Setiap harinya, masakan unik ini mampu menarik ratusan penduduk lokal dan turis untuk mencobanya. Masakan ini pertama kali muncul di sebuah lorong di Jalan Datumuseng, karenanya ia juga terkenal dengan nama Sup Ubi Lorong Datumuseng.
Sop Ubi Lorong Datumuseng. Foto: Whendro.
Foto: Whendro.
7. Ikan Nila Bakar atau Goreng
Banyak orang akan menjawab “Di pantai” ketika ada orang yang bertanya, “Di mana tempat paling enak untuk makan ikan bakar?” Benarkah? Tidak selamanya demikian. Setidaknya itulah yang akan Anda rasakan ketika menyantap ikan Nila bakar atau goreng yang berada di tepian Waduk atau Bendungan Bili-bili yang terletak di wilayah Kabupaten Gowa, sekitar 2 jam perjalanan dari Makassar. Meski jarak yang ditempuh cukup jauh namun sebanding dengan kelezatan ikan nila bakar atau goreng yang akan Anda santap plus pemandangan sejuk dari bendungan yang sangat teduh.
Ikan Nila Bakar. Foto: Pradikta Dwi Anthony.