-->

Anindya Kusuma Putri: Traveling ke USA Berkat Miss Universe 2015

Desember 2015 kemarin, Miss Universe 2015 heboh diomongin banyak orang karena si MC salah sebut nama pemenang. Meskipun pemenangnya bukan dari Indonesia, tapi kita harus tetap bangga, dong! Soalnya, Anindya Kusuma Putri, Puteri Indonesia 2015 yang mewakili Indonesia di ajang bergengsi tersebut berhasil masuk Top 15. Cewek yang akrab disapa Anin ini pun cerita ke pegipegi soal pengalaman berkompetisi dan cerita traveling-nya di USA!

MASIH NGGAK PERCAYA

Sampai sekarang, kelahiran Semarang, 3 Februari 1992 ini masih nggak percaya bahwa dirinya masuk Top 15 Miss Universe 2015. Anin merasa itu cuma mimpi karena di sana ia bertemu dengan banyak kontestan berkualitas dari berbagai negara.
“Mereka cantik, tinggi, badannya lebih bagus, mantap, dan seksi. Kece deh, pokoknya. Pembawaan mereka juga feminin, sedangkan aku kan aslinya tomboy banget. Ya sudah deh, aku nggak berharap terlalu banyak, yang penting bisa cari pengalaman baru, having fun, tapi tetap melakukan yang terbaik untuk Indonesia. Nah, begitu namaku disebut karena masuk Top 15, aku sempat nggak percaya. Tapi, aku langsung berasaplong banget, sekaligus senang. Alhamdulillah, akhirnya aku bisa membawa nama baik Indonesia,” kenang Anin.
Tapi, jika ada kesempatan untuk mengulang waktu, Anin pengin banget melakukan usaha yang lebih maksimal supaya bisa masuk Top 10. “Dari Top 15 ke Top 10, itu dinilai dari cat walkpakai swim suit. Nah, aku merasa kurang maksimal di bagian itu. Kalau ada kesempatan buat mengulang, aku mau banget!” ucapnya serius.
IMG_3551
Dok. Pribadi
IMG_5333
Dok. Pribadi

SEKALIAN TRAVELING KE USA

Selain mendapatkan pengalaman berharga di bidang beauty pageant, Anin juga memanfaatkan waktunya selama di USA untuk traveling. Apalagi, ia cukup lama berada di USA (30 hari). “Soalnya, aku memang berangkat ke sana empat hari lebih awal sebelum karantina Miss Universe 2015, lalu setelah kontes selesai, aku masih extend di sana buat traveling,” jelas Anin.Traveling-nya ngapain aja, nih?

1. BORONG SEPATU DI LAS VEGAS

Empat hari sebelum karantina, Anin sudah sampai di Las Vegas. Di sana, ia sempat main ke mal Planet Hollywood dan Venetian buat belanja sepatu. “Aku belanja sepatu sampai 13 pasang, lho. Hahaha… Soalnya, di Jakarta susah banget cari sepatu. Maklum, ukuran kakiku 42. Kebetulan waktu itu lagi Black Friday, jadi ada diskon gede-gedean. Diskonnya 50 – 70%!” katanya antusias.
Ternyata, harga sepatu di sana rata-rata lebih murah dari harga sepatu di Indonesia. “Bisa selisih Rp 200 ribu. Itu belum termasuk diskon, lho. Makanya aku belanja kalap banget! Tapi, nggak apa-apa, deh, karena sepatu sebanyak itu mungkin bisa aku gunakan selama 3 – 5 tahun. Pas mau pulang aku sampai beli satu koper baru cuma buat taruh 13 pasang sepatu. Hihihi…”

2. BERKUNJUNG KE SILICON VALLEY

Nggak cuma belanja, tapi Anin juga main-main ke Silicone Valley, kawasan bisnis paling hits! “Aku punya teman yang kerja di Apple. Lalu dia mengajakku main ke kawasan Silicon Valley, San Fransisco. Di sana kami mengunjungi kantor-kantor teknologi informasi, seperti Apple, Google, Facebook, dan Instagram. Aku paling suka berkunjung ke Facebook! Soalnya, kantor pusat Facebook di sana kan masih baru,” bebernya.
Sebelum dijadikan kantor pusat Facebook, gedung tersebut adalah gedung kosong yang besar dan tinggi banget semacam pabrik kayu. “Akhirnya gedung itu dipakai oleh Mark Zuckerberg (CEO Facebook) buat dijadikan kantor pusat Facebook. Spotpaling nyaman dan jadi tempat terfavorit semua karyawan Facebook adalah rooftop-nya. Karena, dari ujung ke ujungrooftop-nya ada banyak taman. Asyik banget buat nongkrong dan santai ketika lagi break kerja. Buat yang suka makan, pasti suka banget kerja di sana karena kafenya banyak dan bebas pajak!” cerita Anin seru.
“Dan yang bikin aku kaget adalah Mark kan CEO di sana. Aku pikir dia punya ruangan khusus. Tapi, ternyata meja kerjanya bareng teman-teman yang lain. Fasilitas yang dia dapatin juga sama seperti karyawan lainnya. Nggak ada yang spesial,” sambungnya.
Anin juga senang pas main ke Google, tapi saat itu kantor Google lagi sepi. “Soalnya, aku datang menjelang Natal. Jadi, saat itu sudah nggak ada aktivitas apa-apa di sana. Kantornya sepi banget. Padahal, aku pengin banget melihat keseharian pegawai-pegawai di sana. Katanya mereka suka main sepeda di kantor, lho. Seru, ya! Konsep kantor di Google memang seru banget. Dibuat seperti itu supaya pegawai-pegawainya bisa berpikir kreatif dan inovatif. Bahkan, di sana ada fasilitas playgroundsupaya mereka bisa main seperti anak kecil.”
IMG_6307
Percaya nggak percaya, ini di rooftop, lho! (Dok. Pribadi)
IMG_6386
Dok. Pribadi
IMG_6314
Dok. Pribadi

3. MAIN DI PUSAT PERBELANJAAN

Di San Fransisco ada mal bagus namanya Santana Row. Anin juga sempat main-main ke sana. “Arsitekturnya bergaya Eropa dan open space. Setipe sama Paris Van Java di Bandung, tapi Santana Row lebih besar,” paparnya.
Jika kamu ingin berbelanja barang branded, Anin merekomendasikan agar kamu berkunjung ke Beverly Hills, Los Angeles. Di sana ada tempat belanja yang menjual banyak barang branded, namanya Rodeo Drive. Kalau main ke sana, mata berasa segar banget. Habisnya banyak barang bagus, sih. Tapi, aku cuci mata dan nggak belanja di sana soalnya aku sudah borong banyak sepatu di Las Vegas.”

PENGIN MEMAJUKAN PARIWISATA INDONESIA

Mumpung baru memasuki tahun 2016, Anin pun cerita ke pegipegi soal resolusi 2016-nya. “Aku pengin menyelesaikan skripsi yang sudah lama tertunda gara-gara sibuk. Pokoknya tahun ini harus lulus, habis itu aku berencana untuk bekerja,” tekad mahasiswi Universitas Diponegoro, Semarang jurusan Teknik Planologi ini.
Anin pengin banget suatu saat nanti bisa bekerja di bidang pariwisata. “Sebenarnya, aku lebih pengin punya bisnis sendiri. Cuma kan nggak bisa langsung, ya. Harus belajar dulu dengan cara kerja sama orang lain. Rencananya aku pengin jadi public relation (PR) di kantor pariwisata. Karena aku memang tertarik banget sama bidang pariwisata,” bilangnya.
Si cantik ini merasa pariwisata di Indonesia masih tertinggal jauh jika dibandingkan dengan negara lainnya. “Dulu, aku pernah ikutan konferensi internasional di Jepang dan Vietnam. Masing-masing dari kami disuruh presentasi tentang statistik pariwisata negara masing-masing. Ternyata, di Asia Tenggara, negara yang paling maju bidang pariwisatanya adalah Thailand dan Malaysia,” ungkap Anin.
“Padahal, kalau mau dibandingin, Indonesia itu tempat wisatanya lebih kaya, lho. Harusnya bisa jadi nomor satu. Berarti kan ada yang salah, entah itu dari marketing atau packaging-nya. Nah, aku pengin banget bisa melakukan sesuatu untuk pariwisata Indonesia. Karena, kalau pariwisata Indonesia meningkatdemand-nya, kita bisa memajukan perekonomian,” lanjut Anin sambil menutup obrolan.
Gimana? Terinspirasi nggak sama kisah Anin? Jika kamu pengin memajukan pariwisata Indonesia seperti yang Anin lakukan, kamu bisa mulai dengan traveling di negeri sendiri. Nggak perlu takut dengan biaya traveling yang mahal. Toh, wisata ke Raja Ampat aja bisa kamu lakukan dengan bujet Rp 5 juta.